Rabu, 22 Desember 2010

Wanita Perkasa itu adalah Ibuku


Saya sendiri masih merasa heran, mengapa wanita selalu diidentikkan dengan kaum yang lemah. Mungkin mereka melihat secara lahiriahnya saja, tapi bila saya telaah ternyata wanita sama halnya dengan pria bahkan mungkin lebih perkasa dari pria. Saya memang tidak melakukan penelitian secara ilmiah mengenai keperkasaan wanita, tetapi saya rasa cukuplah ibu saya yang menjadi contoh dari keperkasaan wanita. Dimulai dari kegigihannya melanjutkan jenjang pendidikan yang saya pikir cukup tinggi di kala itu (SMA, red),  menikah dan bekerja sampai akhirnya diberikan amanah untuk mengandung dan melahirkan. 

Beliau tidak pernah mengeluh ketika ayah saya tidak memberikannya gizi yang cukup buat anak yang dikandungnya, karna ayah saya hanyalah buruh pabrik namun ayah begitu luar biasa dimata saya. Beliau juga tidak keberatan untuk mengurus kelima buah hatinya sampai cucu pertamanya lahir. Dia begitu tegar, dia begitu sabar, dia begitu hebat dan dia begitu perkasa...Ya, wanita itu adalah Ibuku...

Happy Mother's Day Mom...

Minggu, 19 Desember 2010

Ke Luar Negeri Gratisan? Mauuuuuuu....!!!

Siapa sih yang gak kepengen bisa ke luar negeri gratisan? bagi saya saja kata-kata diskon, cicilan 0% or sale sudah membuat saya sumringah bukan kepalang, apalagi GRATIS...ckckckck. Kalau sekedar tiket gratis sih bisa menggunakan point dari frequent flyer atau punya kenalan/family diluar negeri yang dengan ikhlas menanggung semuanya. Tiket pesawat gratis untung-untungan dapet, punya kenalan atau family diluar negeri boro-boro. Mungkin gak sih kita bisa ke luar negeri gratis dari tiket pesawat, akomodasi, konsumsi dan transportasinya? Jawabannya BISA, TAPI anda harus memenuhi kriteria ini:

[1] Ikut undian atau lomba yang hadiahnya jalan-jalan ke luar negeri. Hanya orang yang sangat beruntung aja bisa menang. Bayangkan, teman saya bisa jalan-jalan ke Swiss karena membeli produk, menulis data diri di secarik kertas formulir, memasukkannya ke kotak undian, dan bum, menang! Sulit dipercaya tapi ternyata beneran ada. Kalau ikutan lomba, ya harus usaha dulu sesuai syaratnya plus berdoa yang kenceng supaya menang.

[2] Kalau Anda merasa cantik dan seksi (meski bahasa Inggris kurang lancar), ikutlah lomba Miss/Putri Indonesia dan jadi juara pertama. Abis itu kan tandingnya di luar negeri. Berharap aja agar Anda tidak lagi dihujat pemerintah sendiri karena tampil berbikini.

[3] Anda jago menyanyi, menari, atau kesenian lainnya yang unik, dan ikut perkumpulan yang bener. Dengan demikian ada kemungkinan Anda bisa bertanding atau menggelar pertunjukan ke luar negeri, contohnya anggota koor atau marching band, penari atau pemusik tradisional. Kalau Anda anggota band yang ngetop banget, konsernya juga ke luar negeri lho, minimal ke Malaysia lah. Yang paling hebat sih Eddy Silitonga yang ditunjuk oleh Jero Wacik menjadi Duta Kebudayaan Indonesia 2010 yang keliling dunia untuk bernyanyi di restoran.
[4] Anda seorang atlet berprestasi. Liat aja tuh atlet bulu tangkis kita, sering bertanding ke luar negeri kan? Kalau Anda baru mau merintis jadi atlet dan ingin dapat kesempatan yang lebih besar, carilah olah raga yang lebih jarang pesaingnya, lalu berprestasi lah setinggi-tingginya.

[5] Anda pelajar yang superpintar sehingga dikirim ke luar negeri untuk tanding fisika dan matematika. Atau Anda cukup beruntung jadi mahasiswa yang bisa dibayarin ikut konferensi di luar negeri.

[6] Dari segi jenis pekerjaan, yang paling banyak jalan-jalan gratis tentu jadi Tour Guide atau Tour Leader. Awalnya sih Anda dikirim ke negara tetangga, tapi kalau jam terbang sudah tinggi baru ke negara-negara yang jauh sampe mereka sendiri bosan bolak-balik ke luar negeri. Biar dikata gratis, Anda harus kerja rodi ngurusin rombongan tur orang Indonesia yang gitu deh…! Kalau pilot, pramugari, kru kapal pesiar, apalagi yang sektor internasional, juga sampe bosan sendiri keliling dunia. Nggak kebayang jetlag-nya kayak apa tuh, mana tiap hari menghadapi penumpang-penumpang rese lagi.

[7] Kerja jadi sales asuransi atau MLM. Yang ini Anda harus jualan yang buanyak sehingga dapet bonus jalan-jalan ke luar negeri bersama rombongan. Ditambah bonus foto Anda dipajang di koran dengan pakaian yang aneh-aneh.

[8] Jadi wartawan dan tunggu undangan liputan ke luar negeri. Kalau baru memulai karir di media, ya sabar aja dulu sampe dikirim ke luar negeri. Media yang jumlah karyawannya banyak seperti koran harian kemungkinan dikirim ke luar negeri lebih kecil dibanding majalah, apalagi majalah wisata. Ada baiknya Anda jadi ahli di satu bidang, contohnya wartawan spesialis menulis tentang pesawat terbang atau telekomunikasi, maka undangan akan menumpuk di meja Anda. Wartawan/kameraman media elektronik juga bisa liputan ke luar negeri, terutama di bagian berita, wisata dan olah raga.

[9] Jadi blogger ngetop. Blogger saat ini sudah disejajarkan dengan wartawan dimana mereka juga diundang ke luar negeri karena kemampuannya memberikan pengaruh terhadap pembaca blog. Tapi blog Anda harus unik dan banyak dibaca, sehingga Anda dianggap ahli di bidangnya. Bukan cuma travel blog aja, tapi blog tentang fashion dan IT pun bisa.

[10] Bekerja di perusahaan swasta yang profit-nya tinggi dan punya jaringan multinasional. Contohnya perusahaan IT, minyak, telekomunikasi, FMCG, advertising agency, production house, dll. Mereka mengirim karyawannya untuk meeting, conference, training atau syuting di luar negeri. Malah ada yang outing kantornya ke luar negeri segala. Semakin tinggi jabatan tentu semakin besar kemungkinan dikirim ke luar negeri. Bisa jadi anak buahnya yang mati-matian bikin presentasi, tapi si bos yang berangkat ke luar negeri.

[11] Kalau jadi pegawai negeri, bisa jalan-jalan ke luar negeri pake Abidin (Atas Biaya Dinas), tapi itu tergantung dari Departemen, jabatan, atau faktor KKN-nya. Alasan utamanya apalagi kalau bukan “studi banding”. Puluhan pengurus PSSI dan anggota DPR aja bisa nobar ke Afsel lho! Ada juga sih ke luar negeri untuk pameran, meeting, training, atau dibayarin vendor/supplier karena proyeknya gol. Jadi Diplomat atau ajudan Dubes sih kemungkinannya lebih besar, apalagi jadi Presiden. Kalau jadi polisi, ya cari deh bagian yang jemput koruptor yang kabur ke luar negeri.

[12] Jadi TKI. Jangan pikir TKI itu kerjanya cuma jadi pembokat. Beberapa teman saya bisa kerja di luar negeri karena keprofesionalan di bidangnya, contohnya di bidang IT, hospitality industry, airlines, atau kerja di Badan Dunia. Kalau Anda nggak punya skill tinggi tapi rajin, jadilah “asisten rumah tangga” dan berdoa dapet bos yang bukan tukang siksa.

[13] Carilah beasiswa untuk belajar di luar negeri. Syarat umumnya harus paling pintar dan lebih miskin dibanding pesaing lain. Kalau malas sekolah lama, cari beasiswa fellowship atau workshop. Bagi dosen, PNS, LSM, dan berasal dari Indonesia Timur, kemungkinan mendapatkan beasiswa lebih besar.

[14] Kalau Anda tidak berpenghasilan sendiri tapi punya orang tua yang tajir ya mestilah diajak jalan-jalan ke luar negeri. Kalau orang tua Anda nggak tajir, ya carilah istri/suami yang tajir melintir. Kan asik tuh dibawa jalan-jalan ke luar negeri gratis bersama keluarga. Jadi pembokatnya majikan tajir bisa juga lho ikutan diajak ke luar negeri.

[15] Kalau ogah menikah dan mau nekat, jadi aja perempuan simpenan pria tajir berhidung belang atau jadi cowok brondong piaraan wanita sukses. Beberapa cewek yang saya kenal beneran bisa jalan-jalan ke luar negeri gratis. Semakin tajir maka jalan-jalannya semakin nikmat: nginep di hotel bintang lima, makan di restoran fine dining, dibelanjain barang-barang branded lagi. Asal siap deg-degan karena takut ketauan dan punya energi banyak untuk diembat ya silakan aja.

Bagaimana gan? Apakah anda memenuhi salah satu dari kriteria diatas? Tapi jika anda bukan salah satu dari di atas, maka berhentilah bermimpi jalan-jalan gratis ke luar negeri !!! Kenapa gak coba menyisihkan dana sedikit alias nabung buat foya-foya diluar negeri tahun depan mungkin or 2 tahun lagi hehehe..


Kelima belas cara diatas saya kutip dari blognya Trinity ;)

Minggu, 12 Desember 2010

Antara Facebook, Kawan Lama dan Kisah Lalu

Pagi ini saya bingung mau kemana, akhirnya saya ambil laptop pasang modem dan iseng-iseng browsing cari info mengenai kamera SLR. Seperti biasa saya buka Facebook, Yahoo mail dan search di mbah Google soal kamera SLR. Belum sempet browsing tau-tau muncul pop up message di facebook. Boy Hamka? Siapa ya ni orang? chit and chat akhirnya saya tahu kalo boy hamka itu Budi temen saya waktu SMP dulu. Tiba-tiba meluncur semua kenangan yang mengendap belasan tahun silam. Mulai dari 'The Killer Math Teacher' yang kalo gak bisa ngerjain soal maen langsung setrap, sampe guru seni rupa 'Bu Sihombing' yang super baik waktu SMP doeloe.

Tak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya Facebook atau jejaring sosial lainnya ternyata dapat menghubungkan kita kembali dengan kawan-kawan lama yang entah dimana keberadaannya, bukan hanya sekedar media untuk mencari jodoh atau jualan seperti yang marak saat ini.

'Kisah Klasik untuk Masa Depan'nya Sheila mengalun di Iradio diringi  hujan yang mengguyur Jakarta pagi ini membuat saya hanyut terbawa kenangan lama.

Kembali teringat saat pertama kali saya mengenakan baju Putih Merah, Putih Biru sampai dengan saat-saat kegokilan tingkat tinggi waktu SMA dan Kuliah. Sayangnya saya tak mampu untuk mengulang dan memutar kembali waktu yang telah berjalan, tapi saya beruntung bisa mengenal mereka dan merasakan warna warni hidup.

dan kamera SLR pun terabaikan untuk sementara waktu....

Senin, 22 November 2010

Kisah sepotong macaroni panggang

Berbekal info seadanya dari seorang rekan mengenai macaroni panggang akhirnya saya putuskan minggu ini pergi ke Bogor untuk hunting makanan itu. Bersama seorang rekan saya memulai perjalanan dengan menumpang kereta api  AC ekonomi jurusan Jakarta Kota-Bogor dari stasiun Duren Kalibata. Setelah satu jam perjalanan akhirnya kami pun tiba di Stasiun Bogor. Karena kami belum begitu familiar dengan kota Bogor maka dengan terpaksa kami coba browsing menggunakan HP untuk mencari tahu akses menuju Jl. Salak No.24. Setelah mendapatkan sejumlah info kami coba menuju lokasi. Hasilnya sebagai berikut :
  • Dapat informasi dari seorang ibu katanya kita disuruh ke RS Salak, menurut beliau RS Salak terletak di jalan Salak, "naik aja angkot 12 mas, deket kok dari RS Salak", begitu katanya. Dan kamipun naik angkot 12 dan turun di RS Salak, ternyata RS Salak terletak di Jl. Jend. Sudirman, bukan di Jl. Salak...Hufft. 
  • Kembali bertanya, kali ini dengan satpam di RS Salak. Eeee...malah dikasih tau Hotel Salak, dan hasilnya kamipun kembali ke tempat semula di Jl. Kapten Muslihat. Hopeless kamipun Googling lagi dan dapat info naik 03 ke Baranangsiang tetapi salah arah malah ke Bubulak...dan kamipun harus memutar haluan hahaha..
  • Dan tibalah kami di Jl Salak No.24...saatnya mengeksplor makanan ini hehehe.
MP cafe tampak depan

Menu2 MP
Tempatnya cozy dengan nuansa tempo doeloe. Pelanggan bisa memilih tempat yang diingini, mau mengenang masa lalu silahkan masuk kedalam ruangan atau mau melihat hijaunya dedaunan dengan suasana kebun juga silahkan. Karna saya merasa masih belia jadi saya memilih di luar ruangan saja *sok dimuda-mudain...hahaha*. Mulailah pesan si macaroni itu dengan appetizernya. Lumayan enakkkkkk....soupnya juga terasa segar, kira2 begitulah  komentar orang yang punya cita rasa pas2an (saya,red), maklumlah lidah orang Indonesia yg masih shock dengan makanan yang ditambah keju dimana-mana.  Suasana gerimis membuat  nasfu makan kami menggila dan lenyaplah semua makanan yang tadi tersaji...wkwkwkkwkkkk. Oiya, siapin uang cash ya soalnya ditempat ini belum bisa terima debit or credit card.

Saatnya pulang setelah seharian berputar-putar di kota Bogor menggunakan Angkot. Kamipun menuju Stasiun Bogor dengan perut kenyang dan 2 plastik Macaroni panggang serta seikat TALAS BOGOR.

Jumat, 05 November 2010

Sepenggal cerita dari Pangandaran

Berawal dari kejenuhan yang sudah mencapai kadar akut akhirnya saya memutuskan untuk pergi berlibur. Ternyata gak mudah buat menyatukan jadwal dengan para sahabat, but vacation must go on  dengan  atau tanpa mereka. Iseng2 browsing cari tempat2 yg belum pernah saya singgahi,  dan akhirnya mouse saya berhenti pada link http://backpackerindonesia.com/node/567. Ini dia yg saya cari...backpackeran ke Green Canyon + Pangandaran dan timingnya juga tepat (abis gajian,red) hehehe...Dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut bergabung dengan komunitas ini dan konfirm ikutan by email ke Latifu & Anti.
 
And the story begin...


Jum'at 29 Oktober 2010

Akhirnya pukul 17.30, waktunya absen pulang hehehe. Espipi saya hanya menoleh, geleng-geleng kepala dan berdecak kagum melihat anak buahnya yang berdedikasi tinggi sudah berdiri didepan mesin absen tepat waktu padahal biasanya saya pulang jam 18.30. Maafkan saya bu espipi, saya pulang duluan...*ting, mengedipkan mata*. Selepas magrib saya pun bergegas menuju  halte busway kearah Jakarta kota karna meeting pointnya disana jam 19.00. Ampun dagh Jakarta, berangkat macet pulang juga kena macet...hufft. Tiba di stasiun Jakarta kota jam 19.30, clingak clinguk cari rombongan manusia yang pake ransel di depan A&W. Akhirnya mata saya tertuju pada segerombolan pemuda-pemudi yg duduk dengan santainya sambil ngobrol ngalor ngidul. Saya coba menghampiri sambil nanya, "Maaf mas, ini rombongan yang mau ke Pangandaran yaks?" trus mas itu njawab "Yoi, bro...welcome". Mas itu namanya Latifu, trus ada Anti "Bu Sekjen", Reni, Mia, Aldi, Rina, Opic, Diana, Yayu, Ms Yudi, Nisa, Abel, "Trio Kwek2 Erika, Tomo sm Arez" dan di menit2  terakhir muncullah Candra sang photographer amatir. Total ada 17 anak manusia yang berangkat dari Jakarta. Ada dua rekan  yang berangkat dari Cilegon (Yuri & Rizki). Sebenernya ada juga yg dari Bandung tapi mereka batalkan karena mereka berencana untuk membuat forum lagi. Awalnya saya rada canggung, maklum ini kali pertamanya saya join dengan anak2 backpacker, ternyata anak2 backpacker tuh kumpulan manusia aneh, gila, kreatif dan yg pasti keren...itu kesan pertama yg saya dapet dari mereka.
Jam menunjukkan pukul 20.15, kamipun bergegas masuk kedalam Kereta Api Serayu mencari tempat duduk yg sesuai dengan tiket yg kami beli. Wah...keretanya kosong, pasti bisa tidur pules neh, begitu kira2 yg ada dalam benak kami. Pukul 20.25 pluit panjang terdengar tanda si "Serayu" untuk meninggalkan Jakarta. Karna gerbong pertama masih kosong, kamipun hilir mudik, lalu lalang pontang panting nmencari kursi yang nyaman...lumayan bisa nyelonjor neh hahaha. Ketika 'Serayu' memasuki stasiun Pasar Senen barulah ratusan orang berbondong2 menyerbu 'Serayu' dan kamipun mulai tersingkir dan harus kembali pada kursi kami. Keonaran mulai terjadi, masing2 sibuk mencari posisi wenak selama perjalanan menuju Banjar. Maklum, menurut info yg kami dapat perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 10 jam-an. Selama perjalanan saya berfikir, aneh ya kereta api ekonomi, keretanya sendiri banyak banget berhentinya tapi pedagangnya kok gak ada berhentinya ya?. Sepanjang perjalanan saya banyak berdiskusi bareng Abel & Diana, sharing tempat2 eksotis yg pernah mereka singgahi...hwaaaaa, sepertinya saya mulai terjangkit virus backpack. Kereta pun terus melaju dan kamipun akhirnya terlelap ZzZz..Zzz...ZZzz...

Sabtu, 30 Oktober 2010

Menjelang Ciamis kami dikejutkan dengan sesosok makhluk menor bersenjatakan kecrekan bernyanyi  pake tambahan ewerrrr ewerrr, persis seperti pengamen yang naik dari stasiun Wates  kalo saya menumpang Senja atau Progo ke Jogja. Latifu ketakukan setengah mati sama makhluk itu, Anti yg paham soal itu akhirnya merogoh koceknya buat nyawer 'pekerja seni' itu. Serayu pun akhirnya mengantarkan kami ke Stasiun Banjar pada pukul 05.30 setelah kurang lebih 10 jam kami berkutat di perutnya. Baru saja menginjakkan kaki di Banjar kami langsung  diserbu oleh akang2 supir efl, tapi kami malahan menyerbu kamar mandi buat bersih2 sekaligus melakukan ritual dipagi hari...haiyaaahh. Sebelum meninggalkan stasiun Banjar tak lupa jiwa narsis kami memanggil secara alamiah dan dimulailah sesi foto2 :)
Selesai melaksanakan ritual pagi hari kamipun keluar stasiun mencari kendaraan menuju Pangandaran. Sebenarnya pas turun dari kereta kami sudah dikepung akang2 supir Elf tapi kitanya mah jual mahal soalnya harga yg dipatok masih terhitung mahal untuk ukuran kami2 yang berkantong seadanya. Setelah melakukan negosiasi yg alot kaya kerupuk kena angin akhirnya disetujui cukup bayar 350rb *criiing* dan Elf pun melaju...

Perjalanan dari Banjar menuju Pangandaran ternyata gak sebentar, butuh waktu sekitar 2 jam dengan jalan berkelok. Akibat posisi yg sangat dipaksakan saat dikereta banyak dari kami yg kembali tertidur dan mulailah terdengar orokan saling bersahutan mirip ayam berkokok. Saya sebenernya juga ikutan tidur tapi karena beberapa kali kepala kepentok besi lantaran jalan yg berliku akhirnya dengan kerelaan tingkat tinggi terbangun dan mencoba menikmati setiap kelokan. 2 jam berlalu dan kamipun tiba di Pangandaran,  tak lupa menjemput 2 rekan kami yg berangkat dari Cilegon (Yuri+Rizki). Waktunya cari penginapan...jiwa2 kere kami ternyata dapat menaklukan Pak Haji pemilik penginapan, cukup bayar 400rb untuk 6 kamar...saluuuttt buat anti+latifu sang negosiator. Abis dapet penginapan kita gak mau buang waktu, setelah mandi dan wangi kamipun bergegas memulai trip hari ini pake mobilnya akang Elf yg tadi nganter kita dari Banjar dengan tarif  400rb *criiing*. Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, akang Elf sudah siap kamipun juga sudah siap...eh tiba2 Yuri sprint balik ke kamar buat menyelesaikan panggilan alam...huwahh tidaaaaaaakkk. 

Ready....Elf pun melaju menuju Green Canyon. Cijulang pun dilalui dan akhirnya setelah kurang lebih 1 jam bersama akang Elf sampe juga kita di GC. Sayangnya lagi musim ujan, jadi ainya gak berwarna hijau tosca tapi coklat kaya cappuccino. Untuk menuju GC kita perlu naek perahu karena jaraknya masih 3 km dengan waktu tempuh sekitar 30-45 menit. Isi perahu maksimal 5 orang dgn tarif 75rb/perahu. Karna gak muat satu perahu kamipun dibagi menjadi 4 kelompok. Saya kebagian serombongan dengan emak2, Diana, Abel, Mia, Yayu sama Reni...Rempong bo'...hahaha. Mesin perahu mulai dinyalakan dan perahu pun bergerak meninggalkan dermaga. Air yang berwarna coklat membuat perjalanan seperti biasa. O...cuma gini GC, apa menariknya? itu yg pertama kali muncul dipikiran saya.


Welcome

Ternyata saya 'SALAH'...Subhanallah, setelah 10 menit perjalanan baru saya tahu GC yg sesungguhnya. Indah banget, tebing2 kokoh dengan pahatan alam terpampang begitu indahnya....Luar biasa, keren banget gan. Perjalanan pun akan terus berada dalam cekungan dinding terjal di kanan kiri aliran sungai. Dinding2 tebing seolah sudah disajikan dengan keindahan tersendiri, ada bagian dimana ada dinding yang menyerupai goa yang atapnya runtuh. Selain itu di bagian atas  ada stalaktit2 yang masih dialiri tetesan air tanah yg menambah keelokan tempat ini.  Beberapa air terjun kecil di bagian kiri kanan yang begitu menawan juga langsung terlihat setelah beberapa meter kita berlayar..jiaaaah, bahasanya berlayar wkwkkkk. Dan perahupun bersandar, untuk dapat ke tebing kami harus berenang. Saya sangat berterima kasih kepada penemu Life Jacket so buat saya yg gak bisa berenang akhirnya bisa ngambang hahaha...Ada suka ada duka, kacamata yg selama 2 tahun ini menempel di wajah saya entah kenapa menghilang saat saya berpose di air terjun. Good bye my glasses...wish u rest in peace there, sayapun  harus tetap melanjutkan hidup tanpanya dan berharap kacamata itu  hanyut terbawa sampe ke sungai ciliwung *emang sungai cijulang sm ciliwung sodaraan? mereka gak mungkin ketemuan kan?* ya sudahlah, saya kubur harapan yg satu ini rapat2 hehehe.










Tidak mudah menuju tebing itu, batu2 dan tebing yg tajam beberapa kali menghantam tubuh kami tapi semua terbayar ketika kita berhasil menaklukan arus air dan berada pada tebing yg mengalir air terjun diatasnya. Perjuangan blm berakhir kawan, turun dan kembali berenang menuju perahu juga bukan hal yg mudah. Arus air yg besar akibat hujan besar yg terjadi beberapa hari ini seakan menguras energi kami *lebay.com*  tapi inilah kenikmatan yg tidak bisa diukur dgn apapun walau tubuh kami harus beradu dengan karang dan tebing yg tajam.






Lunch Time...

Lapaaaarrr, begitu kira2 jeritan kami semua saat itu. Dapet info dari tetangga sebelah katanya RM Tirta Bahari murah. Ya sudah, naluri backpackeran kami kembali diuji hahaha...Mulai pesen ah, ikan kakap merah bakar, cumi goreng tepung, udang saus tiram,  cah genjer dan kawan2nya. 5 menit berlalu...10 menit...tapi tak kunjung juga tuh makanan dateng. Arrrghhh....itu aja pesen gak pake lama apalagi pake lama, brapa hari baru sampe..

Akhirnya setelah bersabar 1/2 jam makanan pun tiba. Tanpa banyak bicara dan dalam tempo yg sesingkat2nya tuh makanan ludesssshhh. Kenyang, tapi saat liat tagihannya membuat kami melotot, melongo dan takjub....630rb, haaah? Mahal bener...backpacker kok makan seafood...oalah sob..sob..

Perut dah kenyang sekarang waktunya lanjut ke tujuan berikutnya...Batu Karas. Ternyata Batu Karas sudah deket dari Green Canyon jadi perjalanannya gak terlalu menghabiskan waktu banyak. Sampe di Batu Karas langsung kamipun langsung pose...




Pantai yang indah dengan debur2 ombak yang bersahabat. Deru ombak watu karas terus menggoda kami untuk segera bermain dan bercengkerama dengannya. Dan ombak2 itu pun berhasil...dengan segera kami menceburkan diri menikmati setiap hantaman dan hempasan ombak yang menerjang. Aldi, Arez, Tomo, Yuri, Latifu and Rizki sibuk belajar surfing. Karena saya gak jago berenang ya saya cuma bisa pasrah bermain dan bercanda dengan ombak2 genit itu saja hehehe. Amazing...Aldi bisa berpijak cukup lama di papan surfing, good job bro tapi sayang moment itu tidak diabadikan, jadi gak bisa pamer kan? hahaha. Gak puas nyemplung anti, latifu, tomo, nisa, ms yudi, erika kembali berulah dengan menunggangi banana boat. Beberapa kali mereka terpaksa minum oralit (aer laut,red) saat banana boat dijungkirbalikkan. Sebenernya kita mo cari sunset di Batu Hiu, tapi karena awan sepertinya menutupi cakrawala dan gak mungkin ktemu sunset so kami menghabiskan waktu di Batu Karas ini. Gak terasa udah jam 5 sore, kami rasa petualangan kami hari ini sudah cukup memuaskan. Kamipun kembali ke penginapan untuk mengumpulkan energi sebesar mungkin buat esok. Dalam perjalanan pulang hujan mengguyur wilayah Pangandaran dengan lebatnya, dan hasilnya hampir semua makhluk2 yg haus liburan ini terlelap dengan sendirinya.




Minggu, 31 Oktober 2010

Menjelang dini hari sudah terjadi kegaduhan, ternyata kamar sebelah udah siap2 nyari sunrise. Karna masih ngantuk saya tidur2an sebentar dan baru setelah jam 5 pagi keluar menyusul yg lain. Erika sama arez naek sepeda tandem, anti sama tomo, nisa sama mas yudi, candra sama aldi...saya sendiri lebih nyaman untuk bersepeda sendiri hehehe. Ktemu sama mas yudi, nisa, aldi, tomo, candra, anti di pantai timur. Sayangnya kita gak dapet sunrise, awan masih aja menutupi sang mentari. Jiwa2 narsis kembali muncul dengan sendirinya...dapat dilihat dari foto dibawah ini.


Balik ke penginapan, ternyata Arez, Erika, Tomo dan Opic mo pulang ke Jakarta pagi ini..bye friends, see u soon at Monas. Selanjutnya kita berangkat ke Cagar alam Pananjung. Akses menuju tempat itu bisa lewat daratan  dan bisa juga dengan menaiki perahu dan berlabuh di pantai pasir putih. Kami menggunakan alternatif kedua, naik perahu lagi hehehe. 

Ombaknya lumayan besar dan disepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang ruuuuaarr biasa. Beberapa kali perahu berhenti dan akang tukang perahu menjelaskan spot2 yg diangap punya mitos. Salah satunya mengenai awet muda, katanya kalo cuci muka di tempat ini bisa bikin awet muda...gitu katanya. Sayapun langsung mencelupkan tangan membasuh muka berharap wajah saya bisa berubah layaknya tom cruise hahaha...gmn? muka saya terlihat lebih cling kan?

akhirnya perahupun menepi...
 
Saatnya berpetualang...

Susur pantai
Sampai di pantai pasir putih kami disambut oleh pihak pengelola cagar alam plus dipalak bayar retribusi Rp.2,000.00/orang serta kumpulan guide yang menawarkan jasa guiding selama di lokasi cagar alam. Kalo jasa guide ini bisa diajak nego, itupun biasanya mereka pasang tarif per-orang bukan per-rombongan. Adanya monyet2 liar pun tak lupa menjadi poin menarik dari tempat ini. Just info ya sob, dilokasi cagar alam nggak ada orang jualan, jadi jangan lupa siapin bekel secukupnya. Trus kalo bawa makanan, makanannya  jangan ditenteng tapi masukin kedalam tas, monyet2 sini pada pinter2...tau siapa yg ngajarin mereka bisa merampas seenaknya kayak gitu ckckck.. Well, this is life man....gitu mungkin kata si monkey, mmmhh....jd mikir apa bener begitu yaks? Oiya, kalo mo foto bareng sama si monkey tinggal panggil aja monkeynya, kata si akang guide panggil aja kiss..kiss..kiss...nanti juga mereka pada datang. Coba ah, kiss..kiss.kiss...tapi kok si monkey cuek aja, jadi ragu sama si akang guide tadi.

First destination, kita menjelajah gua.
Ada gua Jepang, gua lanang, gua parat dan masih banyak lagi. Pokoknya seru dan keren2 gan. Saya lupa apa nama guanya, menurut info yang saya dapat gua ini merupakan tempat syutingnya mak lampir...ati2 bro, ditempat itu ada landaknya. Landak2 itu punya nama, tapi siapa yah? saya lupa, padahal abis dikasih tau sama akang guide hehehe. Tadinya landak2 itu cuma ada sepasang, karena faktor biologis mereka akhirnya beranak pinak di gua itu hehehe. Trus kalo bisa jangan lupa bawa senter, soalnya pas mau masuk gua sudah berkerumun tukang senter yg ngrentalin senter dgn tarif  5rb/senter. Kalo bawa sendiri kan lumayan irit goceng.



Lunch Time Part II...


Gak terasa udah jam 11 siang, it's lunch time...kamipun keluar dari lokasi cagar alam untuk melampiaskan nafsu makan kami. Kamipun lansgung mengadakan konferensi trapesium untuk mencari makanan murah (soalnya kami masih trauma dengan tragedi seafood 630rb). Eh liat gerobak gorengan+bajigur...ini dia, the real backpacker food hahaha. Tanpa banyak omong kita bajak tuh gorengan dan bajigur, cukup dengan 50rb saja kami sudah dipuaskan dengan kehangatan pisgor dan bajigur...mmmhh, yummmi...


Caving...done. Waktu yg kita punya gak banyak, mau ke air terjun apa snorkeling...pilihan yg sulit kawan hehehe. Akhirnya diputuskan kita ke air terjun dulu baru snorkeling. 

And the real adventure begin...

Kembali masuk ke lokasi cagar, pose lagi dan perjalanan panjang pun dimulai. 


 

Menurut informasi yg kami terima, untuk menuju air terjun dibutuhkan waktu 2 jam. Kami sih gak begitu percaya, soalnya air terjun itu terlihat sangat dekat ketika kami menuju pantai pasir putih dari pantai pangandaran. Awal perjalanan begitu mudah, hanya jalan datar dan sesekali kami harus melewati genangan air dan pohon tumbang. Tapi setelah 200 meter kami berjalan barulah terlihat medan yg sesungguhnya. Jalan setapak, menanjak, turunan, licin, bebatuan, semak2, pokoknya komplit.




Perjalanan yang tidak mudah kawan, beberapa kali kami harus terperosok, terpeleset dan terjatuh namun karena hal inilah kami menjadi semakin dekat. Rasa berbagi dan tolong menolong menjadi kunci dari perjalanan ini. Kadang kami terpisah jauh, tapi kami selalu meneriakkan "eiyooooo", sebagai tanda keberadaan posisi kami. Bila suara rekan2 yang berada dibelakang terdengar jauh berarti barisan depan harus menunggu sampai jarak antar kami tidak terlalu jauh. 
Look...we found grassland hahaha.  Kamipun melepaskan penat sejenak. Luarr biasa...kerenn tp sayang banyak kotoran rusa or banteng bececeran, ternyata kotoran rusa atawa banteng kayak kotoran sapi yah?...yaccckkk !!!!


Kembali melanjutkan perjalanan



akhir dari perjalanan panjang...
guys, we made it
ternyata bener2 2 jam loh...Good job dude
tinggal mikir gimana baliknya hahahaha


Detik menemukan air terjun
Chibi Pose
Berhasil berhasil....horeee !!!
Walau gak dapet snorkeling tapi saya bersyukur bisa menjejakkan kaki disitu.
Subhanallah.....

Kembali ke Jakarta, kami pun berpisah di terminal Pangandaran. Nice trip guys, can't wait for another trip hehehe.

Jumat, 22 Oktober 2010

What a perfect day...

Arrgghhh....ada apa dengan tanggal 22 Oktober? Kesialan bertubi2 menghampiri saya seharian. Pagi2 mau berangkat kerja eh dompet pake ketinggalan, melewati Casablanca yg super crowded pake disundul motor dari belakang..huuh, kadal bunting kecoa ijo!!! Akhinya sampai Karet dan hanya tersisa 5 menit menuju jam 08.30 itupun si 'BeaT' belum diparkir, selesai ngandangin di 'BeaT' saya langsung lari sprint dengan kecepatan bekicot menuju gedung tempat saya mengais rezeki. Masuk lift pencet lantai 21 langsung absen pasang jempol eh tulisan dilayarnya "access deny"...arrghhh, trus coba pake klingking baru nongol kata2 "welcome" dan tercatat 08.31 gubraxxxx.....Hosh..hosH..Hosh..*masih ngos2an akibat sprint tadi*.

Sampe langsung buka komputer cek email sekalian siap2 ngeluarin tumpukan file laknat itu. "Gum..gum request file ini donk", sayapun menjawab "iye vie, ntar saya cariin abis Jum'atan yaks". Mumpung lagi bengong saya carilah file request dari Vivi, ubek2 filing cabinet di lt 21nggak ada, akhirnya saya turun ke lantai 20 dan berpusing2 ria menghabiskan 1/2 jam buat nyari file. Hasilnya...nol, saya nggak nemuin file yang diminta. Tuhannn........help me...
dengan gontai saya duduk kembali ke meja saya sambil buka laci meja.  Whatzzz??? file itu muncul dengan tanpa berdosanya disela2 tumpukan file yg lain. Saya berikan filenya ke vivi, eh die ngemeng "kerja yg bener donk....!!!!" Arrrgggghhh........

Jum'at prayer time...semoga bisa membuat saya lebih tenang dan sabar. Alhamdulillah Khotibnya ceramah super kilat jadi bisa tidur2an barang 1/2 jam. Selesai leyeh2 lanjut makan...karna bingung mo makan apa akhirnya saya pilih pecel ayam dan minum es teh manis. Pecel ayam+tempe dah di meja tinggal tunggu es teh manisnya. Es teh manis pun tiba tp kok warnanya bening? liat kanan kiri kok teh mereka warnanya ya coklat teh bukan bening seperti yang saya terima, saya tanya donk abang2nya "mas, ini teh manis?" masnya pun njawab "iya, tapi tehnya kurang" dan simas pun berlalu tanpa menambahkan teh di gelas saya. Akhirnya saya hanya minum air putih dengan  tambahan sedikit teh dikasih gula dan bongkahan es.....ampun dah !!!!

Setelah kejadian yg menguras tenaga seharian akhirnya kelar juga hari ini. Berhubung blm sholat magrib saya sempatkan mampir di mushola dekat parkiran motor. Karena saat itu hujan saya tukar sepatu dengan sandal dan sepatu saya letakkan di rak sepatu mushola. Selesai sholat saya langsung menuju parkiran dan mengeluarkan si 'BeaT' dari kandangnya going home...sampe ambasador saya kok merasa ada yg ketinggalan, ternyata sepatu saya tertinggal di mushola....huaaahhhhhhh, puter arah lagi setelah menerjang kemacetan dan gerimis menuju mushola parkiran. Benar2 hari yg melelahkan...

what a perfect day.....

Minggu, 17 Oktober 2010

Sayap-sayap patah (Kahlil Gibran)

Setelah membaca sayap2 patahnya Kahlil Gibran, saya hanya bisa manggut2 gak jelas...mengagumi karya yang tercipta dari sang Maestro. Berikut penggalannya....





Wahai langit .... Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini .... Begitu rapuh dan mudah terluka .... Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh .... Saat berselimut cinta dan asa .... Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini .... Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya .... Menghimpun berjuta asa .... Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira .... Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa .... Menghimpit bayangan .... Menyesakkan dada .... Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa .... Wahai ilalang .... Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini ? Mengapa kau hanya diam .... Katakan padaku .... Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini .... Sesuatu yang dibutuhkan raga ini .... Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali .... Desiran angin membuat berisik dirimu ....Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku .... Aku tak tahu apa maksudmu .... Hanya menduga .... Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana .... Menunggumu dengan setia .... Menghargai apa arti cinta .... Hati terjatuh dan terluka .... Merobek malam menoreh seribu duka .... Kukepakkan sayap - sayap patahku .... Mengikuti hembusan angin yang berlalu .... Menancapkan rindu .... Di sudut hati yang beku .... Dia retak, hancur bagai serpihan cermin .... Berserakan .... Sebelum hilang diterpa angin .... Sambil terduduk lemah Ku coba kembali mengais sisa hati .... Bercampur baur dengan debu .... Ingin ku rengkuh .... Ku gapai kepingan di sudut hati .... Hanya bayangan yang ku dapat .... Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya .... Tak sanggup kukepakkan kembali sayap ini .... Ia telah patah .... Tertusuk duri yang tajam .... Hanya bisa meratap .... Meringis .... Mencoba menggapai sebuah pegangan ....

Sabtu, 16 Oktober 2010

My Niece Engagement

Hari ini 16 Oktober 2010 ba'da Zuhur spupuku yg cantik " Ayu Dwi Astuti " mo dilamar, pengen dateng sih cuma kok mendadak lemes ya? lemes ngebayangin bagaimana nenek, tante+om dan sodara2 nantinya akan bertanya hal yg paling sulit saya jawab untuk saat ini. Pasti tante nanya, "Mas, kapan nyusul? cepetan...bentar lagi 2012 !!!" dan tanpa dikomando pasti mereka langsung njawab dengan lantang dan kompaknya "bulan Meyyyyyyyy".....Huaaahhh...tidaaaaaaakkkk !!!!

Mungkin gak segitunya juga sih tp menjelang usia uzur kayak gini berbagai keparnoan akan terus bergelayut memenuhi ruang dibenak saya hehehe...jiaaah, bahasanya berat cuy. Jodoh kan mistery, kita gak akan pernah tau kedepannya kita kan seperti apa tetapi tetep aja saya berharap bidadari datang kedalam hidup saya dan berkata "Yes I Will" ketika saya berkata : " Will u marry me?"