Senin, 22 November 2010

Kisah sepotong macaroni panggang

Berbekal info seadanya dari seorang rekan mengenai macaroni panggang akhirnya saya putuskan minggu ini pergi ke Bogor untuk hunting makanan itu. Bersama seorang rekan saya memulai perjalanan dengan menumpang kereta api  AC ekonomi jurusan Jakarta Kota-Bogor dari stasiun Duren Kalibata. Setelah satu jam perjalanan akhirnya kami pun tiba di Stasiun Bogor. Karena kami belum begitu familiar dengan kota Bogor maka dengan terpaksa kami coba browsing menggunakan HP untuk mencari tahu akses menuju Jl. Salak No.24. Setelah mendapatkan sejumlah info kami coba menuju lokasi. Hasilnya sebagai berikut :
  • Dapat informasi dari seorang ibu katanya kita disuruh ke RS Salak, menurut beliau RS Salak terletak di jalan Salak, "naik aja angkot 12 mas, deket kok dari RS Salak", begitu katanya. Dan kamipun naik angkot 12 dan turun di RS Salak, ternyata RS Salak terletak di Jl. Jend. Sudirman, bukan di Jl. Salak...Hufft. 
  • Kembali bertanya, kali ini dengan satpam di RS Salak. Eeee...malah dikasih tau Hotel Salak, dan hasilnya kamipun kembali ke tempat semula di Jl. Kapten Muslihat. Hopeless kamipun Googling lagi dan dapat info naik 03 ke Baranangsiang tetapi salah arah malah ke Bubulak...dan kamipun harus memutar haluan hahaha..
  • Dan tibalah kami di Jl Salak No.24...saatnya mengeksplor makanan ini hehehe.
MP cafe tampak depan

Menu2 MP
Tempatnya cozy dengan nuansa tempo doeloe. Pelanggan bisa memilih tempat yang diingini, mau mengenang masa lalu silahkan masuk kedalam ruangan atau mau melihat hijaunya dedaunan dengan suasana kebun juga silahkan. Karna saya merasa masih belia jadi saya memilih di luar ruangan saja *sok dimuda-mudain...hahaha*. Mulailah pesan si macaroni itu dengan appetizernya. Lumayan enakkkkkk....soupnya juga terasa segar, kira2 begitulah  komentar orang yang punya cita rasa pas2an (saya,red), maklumlah lidah orang Indonesia yg masih shock dengan makanan yang ditambah keju dimana-mana.  Suasana gerimis membuat  nasfu makan kami menggila dan lenyaplah semua makanan yang tadi tersaji...wkwkwkkwkkkk. Oiya, siapin uang cash ya soalnya ditempat ini belum bisa terima debit or credit card.

Saatnya pulang setelah seharian berputar-putar di kota Bogor menggunakan Angkot. Kamipun menuju Stasiun Bogor dengan perut kenyang dan 2 plastik Macaroni panggang serta seikat TALAS BOGOR.

Jumat, 05 November 2010

Sepenggal cerita dari Pangandaran

Berawal dari kejenuhan yang sudah mencapai kadar akut akhirnya saya memutuskan untuk pergi berlibur. Ternyata gak mudah buat menyatukan jadwal dengan para sahabat, but vacation must go on  dengan  atau tanpa mereka. Iseng2 browsing cari tempat2 yg belum pernah saya singgahi,  dan akhirnya mouse saya berhenti pada link http://backpackerindonesia.com/node/567. Ini dia yg saya cari...backpackeran ke Green Canyon + Pangandaran dan timingnya juga tepat (abis gajian,red) hehehe...Dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut bergabung dengan komunitas ini dan konfirm ikutan by email ke Latifu & Anti.
 
And the story begin...


Jum'at 29 Oktober 2010

Akhirnya pukul 17.30, waktunya absen pulang hehehe. Espipi saya hanya menoleh, geleng-geleng kepala dan berdecak kagum melihat anak buahnya yang berdedikasi tinggi sudah berdiri didepan mesin absen tepat waktu padahal biasanya saya pulang jam 18.30. Maafkan saya bu espipi, saya pulang duluan...*ting, mengedipkan mata*. Selepas magrib saya pun bergegas menuju  halte busway kearah Jakarta kota karna meeting pointnya disana jam 19.00. Ampun dagh Jakarta, berangkat macet pulang juga kena macet...hufft. Tiba di stasiun Jakarta kota jam 19.30, clingak clinguk cari rombongan manusia yang pake ransel di depan A&W. Akhirnya mata saya tertuju pada segerombolan pemuda-pemudi yg duduk dengan santainya sambil ngobrol ngalor ngidul. Saya coba menghampiri sambil nanya, "Maaf mas, ini rombongan yang mau ke Pangandaran yaks?" trus mas itu njawab "Yoi, bro...welcome". Mas itu namanya Latifu, trus ada Anti "Bu Sekjen", Reni, Mia, Aldi, Rina, Opic, Diana, Yayu, Ms Yudi, Nisa, Abel, "Trio Kwek2 Erika, Tomo sm Arez" dan di menit2  terakhir muncullah Candra sang photographer amatir. Total ada 17 anak manusia yang berangkat dari Jakarta. Ada dua rekan  yang berangkat dari Cilegon (Yuri & Rizki). Sebenernya ada juga yg dari Bandung tapi mereka batalkan karena mereka berencana untuk membuat forum lagi. Awalnya saya rada canggung, maklum ini kali pertamanya saya join dengan anak2 backpacker, ternyata anak2 backpacker tuh kumpulan manusia aneh, gila, kreatif dan yg pasti keren...itu kesan pertama yg saya dapet dari mereka.
Jam menunjukkan pukul 20.15, kamipun bergegas masuk kedalam Kereta Api Serayu mencari tempat duduk yg sesuai dengan tiket yg kami beli. Wah...keretanya kosong, pasti bisa tidur pules neh, begitu kira2 yg ada dalam benak kami. Pukul 20.25 pluit panjang terdengar tanda si "Serayu" untuk meninggalkan Jakarta. Karna gerbong pertama masih kosong, kamipun hilir mudik, lalu lalang pontang panting nmencari kursi yang nyaman...lumayan bisa nyelonjor neh hahaha. Ketika 'Serayu' memasuki stasiun Pasar Senen barulah ratusan orang berbondong2 menyerbu 'Serayu' dan kamipun mulai tersingkir dan harus kembali pada kursi kami. Keonaran mulai terjadi, masing2 sibuk mencari posisi wenak selama perjalanan menuju Banjar. Maklum, menurut info yg kami dapat perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 10 jam-an. Selama perjalanan saya berfikir, aneh ya kereta api ekonomi, keretanya sendiri banyak banget berhentinya tapi pedagangnya kok gak ada berhentinya ya?. Sepanjang perjalanan saya banyak berdiskusi bareng Abel & Diana, sharing tempat2 eksotis yg pernah mereka singgahi...hwaaaaa, sepertinya saya mulai terjangkit virus backpack. Kereta pun terus melaju dan kamipun akhirnya terlelap ZzZz..Zzz...ZZzz...

Sabtu, 30 Oktober 2010

Menjelang Ciamis kami dikejutkan dengan sesosok makhluk menor bersenjatakan kecrekan bernyanyi  pake tambahan ewerrrr ewerrr, persis seperti pengamen yang naik dari stasiun Wates  kalo saya menumpang Senja atau Progo ke Jogja. Latifu ketakukan setengah mati sama makhluk itu, Anti yg paham soal itu akhirnya merogoh koceknya buat nyawer 'pekerja seni' itu. Serayu pun akhirnya mengantarkan kami ke Stasiun Banjar pada pukul 05.30 setelah kurang lebih 10 jam kami berkutat di perutnya. Baru saja menginjakkan kaki di Banjar kami langsung  diserbu oleh akang2 supir efl, tapi kami malahan menyerbu kamar mandi buat bersih2 sekaligus melakukan ritual dipagi hari...haiyaaahh. Sebelum meninggalkan stasiun Banjar tak lupa jiwa narsis kami memanggil secara alamiah dan dimulailah sesi foto2 :)
Selesai melaksanakan ritual pagi hari kamipun keluar stasiun mencari kendaraan menuju Pangandaran. Sebenarnya pas turun dari kereta kami sudah dikepung akang2 supir Elf tapi kitanya mah jual mahal soalnya harga yg dipatok masih terhitung mahal untuk ukuran kami2 yang berkantong seadanya. Setelah melakukan negosiasi yg alot kaya kerupuk kena angin akhirnya disetujui cukup bayar 350rb *criiing* dan Elf pun melaju...

Perjalanan dari Banjar menuju Pangandaran ternyata gak sebentar, butuh waktu sekitar 2 jam dengan jalan berkelok. Akibat posisi yg sangat dipaksakan saat dikereta banyak dari kami yg kembali tertidur dan mulailah terdengar orokan saling bersahutan mirip ayam berkokok. Saya sebenernya juga ikutan tidur tapi karena beberapa kali kepala kepentok besi lantaran jalan yg berliku akhirnya dengan kerelaan tingkat tinggi terbangun dan mencoba menikmati setiap kelokan. 2 jam berlalu dan kamipun tiba di Pangandaran,  tak lupa menjemput 2 rekan kami yg berangkat dari Cilegon (Yuri+Rizki). Waktunya cari penginapan...jiwa2 kere kami ternyata dapat menaklukan Pak Haji pemilik penginapan, cukup bayar 400rb untuk 6 kamar...saluuuttt buat anti+latifu sang negosiator. Abis dapet penginapan kita gak mau buang waktu, setelah mandi dan wangi kamipun bergegas memulai trip hari ini pake mobilnya akang Elf yg tadi nganter kita dari Banjar dengan tarif  400rb *criiing*. Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, akang Elf sudah siap kamipun juga sudah siap...eh tiba2 Yuri sprint balik ke kamar buat menyelesaikan panggilan alam...huwahh tidaaaaaaakkk. 

Ready....Elf pun melaju menuju Green Canyon. Cijulang pun dilalui dan akhirnya setelah kurang lebih 1 jam bersama akang Elf sampe juga kita di GC. Sayangnya lagi musim ujan, jadi ainya gak berwarna hijau tosca tapi coklat kaya cappuccino. Untuk menuju GC kita perlu naek perahu karena jaraknya masih 3 km dengan waktu tempuh sekitar 30-45 menit. Isi perahu maksimal 5 orang dgn tarif 75rb/perahu. Karna gak muat satu perahu kamipun dibagi menjadi 4 kelompok. Saya kebagian serombongan dengan emak2, Diana, Abel, Mia, Yayu sama Reni...Rempong bo'...hahaha. Mesin perahu mulai dinyalakan dan perahu pun bergerak meninggalkan dermaga. Air yang berwarna coklat membuat perjalanan seperti biasa. O...cuma gini GC, apa menariknya? itu yg pertama kali muncul dipikiran saya.


Welcome

Ternyata saya 'SALAH'...Subhanallah, setelah 10 menit perjalanan baru saya tahu GC yg sesungguhnya. Indah banget, tebing2 kokoh dengan pahatan alam terpampang begitu indahnya....Luar biasa, keren banget gan. Perjalanan pun akan terus berada dalam cekungan dinding terjal di kanan kiri aliran sungai. Dinding2 tebing seolah sudah disajikan dengan keindahan tersendiri, ada bagian dimana ada dinding yang menyerupai goa yang atapnya runtuh. Selain itu di bagian atas  ada stalaktit2 yang masih dialiri tetesan air tanah yg menambah keelokan tempat ini.  Beberapa air terjun kecil di bagian kiri kanan yang begitu menawan juga langsung terlihat setelah beberapa meter kita berlayar..jiaaaah, bahasanya berlayar wkwkkkk. Dan perahupun bersandar, untuk dapat ke tebing kami harus berenang. Saya sangat berterima kasih kepada penemu Life Jacket so buat saya yg gak bisa berenang akhirnya bisa ngambang hahaha...Ada suka ada duka, kacamata yg selama 2 tahun ini menempel di wajah saya entah kenapa menghilang saat saya berpose di air terjun. Good bye my glasses...wish u rest in peace there, sayapun  harus tetap melanjutkan hidup tanpanya dan berharap kacamata itu  hanyut terbawa sampe ke sungai ciliwung *emang sungai cijulang sm ciliwung sodaraan? mereka gak mungkin ketemuan kan?* ya sudahlah, saya kubur harapan yg satu ini rapat2 hehehe.










Tidak mudah menuju tebing itu, batu2 dan tebing yg tajam beberapa kali menghantam tubuh kami tapi semua terbayar ketika kita berhasil menaklukan arus air dan berada pada tebing yg mengalir air terjun diatasnya. Perjuangan blm berakhir kawan, turun dan kembali berenang menuju perahu juga bukan hal yg mudah. Arus air yg besar akibat hujan besar yg terjadi beberapa hari ini seakan menguras energi kami *lebay.com*  tapi inilah kenikmatan yg tidak bisa diukur dgn apapun walau tubuh kami harus beradu dengan karang dan tebing yg tajam.






Lunch Time...

Lapaaaarrr, begitu kira2 jeritan kami semua saat itu. Dapet info dari tetangga sebelah katanya RM Tirta Bahari murah. Ya sudah, naluri backpackeran kami kembali diuji hahaha...Mulai pesen ah, ikan kakap merah bakar, cumi goreng tepung, udang saus tiram,  cah genjer dan kawan2nya. 5 menit berlalu...10 menit...tapi tak kunjung juga tuh makanan dateng. Arrrghhh....itu aja pesen gak pake lama apalagi pake lama, brapa hari baru sampe..

Akhirnya setelah bersabar 1/2 jam makanan pun tiba. Tanpa banyak bicara dan dalam tempo yg sesingkat2nya tuh makanan ludesssshhh. Kenyang, tapi saat liat tagihannya membuat kami melotot, melongo dan takjub....630rb, haaah? Mahal bener...backpacker kok makan seafood...oalah sob..sob..

Perut dah kenyang sekarang waktunya lanjut ke tujuan berikutnya...Batu Karas. Ternyata Batu Karas sudah deket dari Green Canyon jadi perjalanannya gak terlalu menghabiskan waktu banyak. Sampe di Batu Karas langsung kamipun langsung pose...




Pantai yang indah dengan debur2 ombak yang bersahabat. Deru ombak watu karas terus menggoda kami untuk segera bermain dan bercengkerama dengannya. Dan ombak2 itu pun berhasil...dengan segera kami menceburkan diri menikmati setiap hantaman dan hempasan ombak yang menerjang. Aldi, Arez, Tomo, Yuri, Latifu and Rizki sibuk belajar surfing. Karena saya gak jago berenang ya saya cuma bisa pasrah bermain dan bercanda dengan ombak2 genit itu saja hehehe. Amazing...Aldi bisa berpijak cukup lama di papan surfing, good job bro tapi sayang moment itu tidak diabadikan, jadi gak bisa pamer kan? hahaha. Gak puas nyemplung anti, latifu, tomo, nisa, ms yudi, erika kembali berulah dengan menunggangi banana boat. Beberapa kali mereka terpaksa minum oralit (aer laut,red) saat banana boat dijungkirbalikkan. Sebenernya kita mo cari sunset di Batu Hiu, tapi karena awan sepertinya menutupi cakrawala dan gak mungkin ktemu sunset so kami menghabiskan waktu di Batu Karas ini. Gak terasa udah jam 5 sore, kami rasa petualangan kami hari ini sudah cukup memuaskan. Kamipun kembali ke penginapan untuk mengumpulkan energi sebesar mungkin buat esok. Dalam perjalanan pulang hujan mengguyur wilayah Pangandaran dengan lebatnya, dan hasilnya hampir semua makhluk2 yg haus liburan ini terlelap dengan sendirinya.




Minggu, 31 Oktober 2010

Menjelang dini hari sudah terjadi kegaduhan, ternyata kamar sebelah udah siap2 nyari sunrise. Karna masih ngantuk saya tidur2an sebentar dan baru setelah jam 5 pagi keluar menyusul yg lain. Erika sama arez naek sepeda tandem, anti sama tomo, nisa sama mas yudi, candra sama aldi...saya sendiri lebih nyaman untuk bersepeda sendiri hehehe. Ktemu sama mas yudi, nisa, aldi, tomo, candra, anti di pantai timur. Sayangnya kita gak dapet sunrise, awan masih aja menutupi sang mentari. Jiwa2 narsis kembali muncul dengan sendirinya...dapat dilihat dari foto dibawah ini.


Balik ke penginapan, ternyata Arez, Erika, Tomo dan Opic mo pulang ke Jakarta pagi ini..bye friends, see u soon at Monas. Selanjutnya kita berangkat ke Cagar alam Pananjung. Akses menuju tempat itu bisa lewat daratan  dan bisa juga dengan menaiki perahu dan berlabuh di pantai pasir putih. Kami menggunakan alternatif kedua, naik perahu lagi hehehe. 

Ombaknya lumayan besar dan disepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang ruuuuaarr biasa. Beberapa kali perahu berhenti dan akang tukang perahu menjelaskan spot2 yg diangap punya mitos. Salah satunya mengenai awet muda, katanya kalo cuci muka di tempat ini bisa bikin awet muda...gitu katanya. Sayapun langsung mencelupkan tangan membasuh muka berharap wajah saya bisa berubah layaknya tom cruise hahaha...gmn? muka saya terlihat lebih cling kan?

akhirnya perahupun menepi...
 
Saatnya berpetualang...

Susur pantai
Sampai di pantai pasir putih kami disambut oleh pihak pengelola cagar alam plus dipalak bayar retribusi Rp.2,000.00/orang serta kumpulan guide yang menawarkan jasa guiding selama di lokasi cagar alam. Kalo jasa guide ini bisa diajak nego, itupun biasanya mereka pasang tarif per-orang bukan per-rombongan. Adanya monyet2 liar pun tak lupa menjadi poin menarik dari tempat ini. Just info ya sob, dilokasi cagar alam nggak ada orang jualan, jadi jangan lupa siapin bekel secukupnya. Trus kalo bawa makanan, makanannya  jangan ditenteng tapi masukin kedalam tas, monyet2 sini pada pinter2...tau siapa yg ngajarin mereka bisa merampas seenaknya kayak gitu ckckck.. Well, this is life man....gitu mungkin kata si monkey, mmmhh....jd mikir apa bener begitu yaks? Oiya, kalo mo foto bareng sama si monkey tinggal panggil aja monkeynya, kata si akang guide panggil aja kiss..kiss..kiss...nanti juga mereka pada datang. Coba ah, kiss..kiss.kiss...tapi kok si monkey cuek aja, jadi ragu sama si akang guide tadi.

First destination, kita menjelajah gua.
Ada gua Jepang, gua lanang, gua parat dan masih banyak lagi. Pokoknya seru dan keren2 gan. Saya lupa apa nama guanya, menurut info yang saya dapat gua ini merupakan tempat syutingnya mak lampir...ati2 bro, ditempat itu ada landaknya. Landak2 itu punya nama, tapi siapa yah? saya lupa, padahal abis dikasih tau sama akang guide hehehe. Tadinya landak2 itu cuma ada sepasang, karena faktor biologis mereka akhirnya beranak pinak di gua itu hehehe. Trus kalo bisa jangan lupa bawa senter, soalnya pas mau masuk gua sudah berkerumun tukang senter yg ngrentalin senter dgn tarif  5rb/senter. Kalo bawa sendiri kan lumayan irit goceng.



Lunch Time Part II...


Gak terasa udah jam 11 siang, it's lunch time...kamipun keluar dari lokasi cagar alam untuk melampiaskan nafsu makan kami. Kamipun lansgung mengadakan konferensi trapesium untuk mencari makanan murah (soalnya kami masih trauma dengan tragedi seafood 630rb). Eh liat gerobak gorengan+bajigur...ini dia, the real backpacker food hahaha. Tanpa banyak omong kita bajak tuh gorengan dan bajigur, cukup dengan 50rb saja kami sudah dipuaskan dengan kehangatan pisgor dan bajigur...mmmhh, yummmi...


Caving...done. Waktu yg kita punya gak banyak, mau ke air terjun apa snorkeling...pilihan yg sulit kawan hehehe. Akhirnya diputuskan kita ke air terjun dulu baru snorkeling. 

And the real adventure begin...

Kembali masuk ke lokasi cagar, pose lagi dan perjalanan panjang pun dimulai. 


 

Menurut informasi yg kami terima, untuk menuju air terjun dibutuhkan waktu 2 jam. Kami sih gak begitu percaya, soalnya air terjun itu terlihat sangat dekat ketika kami menuju pantai pasir putih dari pantai pangandaran. Awal perjalanan begitu mudah, hanya jalan datar dan sesekali kami harus melewati genangan air dan pohon tumbang. Tapi setelah 200 meter kami berjalan barulah terlihat medan yg sesungguhnya. Jalan setapak, menanjak, turunan, licin, bebatuan, semak2, pokoknya komplit.




Perjalanan yang tidak mudah kawan, beberapa kali kami harus terperosok, terpeleset dan terjatuh namun karena hal inilah kami menjadi semakin dekat. Rasa berbagi dan tolong menolong menjadi kunci dari perjalanan ini. Kadang kami terpisah jauh, tapi kami selalu meneriakkan "eiyooooo", sebagai tanda keberadaan posisi kami. Bila suara rekan2 yang berada dibelakang terdengar jauh berarti barisan depan harus menunggu sampai jarak antar kami tidak terlalu jauh. 
Look...we found grassland hahaha.  Kamipun melepaskan penat sejenak. Luarr biasa...kerenn tp sayang banyak kotoran rusa or banteng bececeran, ternyata kotoran rusa atawa banteng kayak kotoran sapi yah?...yaccckkk !!!!


Kembali melanjutkan perjalanan



akhir dari perjalanan panjang...
guys, we made it
ternyata bener2 2 jam loh...Good job dude
tinggal mikir gimana baliknya hahahaha


Detik menemukan air terjun
Chibi Pose
Berhasil berhasil....horeee !!!
Walau gak dapet snorkeling tapi saya bersyukur bisa menjejakkan kaki disitu.
Subhanallah.....

Kembali ke Jakarta, kami pun berpisah di terminal Pangandaran. Nice trip guys, can't wait for another trip hehehe.