Rabu, 22 Desember 2010

Wanita Perkasa itu adalah Ibuku


Saya sendiri masih merasa heran, mengapa wanita selalu diidentikkan dengan kaum yang lemah. Mungkin mereka melihat secara lahiriahnya saja, tapi bila saya telaah ternyata wanita sama halnya dengan pria bahkan mungkin lebih perkasa dari pria. Saya memang tidak melakukan penelitian secara ilmiah mengenai keperkasaan wanita, tetapi saya rasa cukuplah ibu saya yang menjadi contoh dari keperkasaan wanita. Dimulai dari kegigihannya melanjutkan jenjang pendidikan yang saya pikir cukup tinggi di kala itu (SMA, red),  menikah dan bekerja sampai akhirnya diberikan amanah untuk mengandung dan melahirkan. 

Beliau tidak pernah mengeluh ketika ayah saya tidak memberikannya gizi yang cukup buat anak yang dikandungnya, karna ayah saya hanyalah buruh pabrik namun ayah begitu luar biasa dimata saya. Beliau juga tidak keberatan untuk mengurus kelima buah hatinya sampai cucu pertamanya lahir. Dia begitu tegar, dia begitu sabar, dia begitu hebat dan dia begitu perkasa...Ya, wanita itu adalah Ibuku...

Happy Mother's Day Mom...

Minggu, 19 Desember 2010

Ke Luar Negeri Gratisan? Mauuuuuuu....!!!

Siapa sih yang gak kepengen bisa ke luar negeri gratisan? bagi saya saja kata-kata diskon, cicilan 0% or sale sudah membuat saya sumringah bukan kepalang, apalagi GRATIS...ckckckck. Kalau sekedar tiket gratis sih bisa menggunakan point dari frequent flyer atau punya kenalan/family diluar negeri yang dengan ikhlas menanggung semuanya. Tiket pesawat gratis untung-untungan dapet, punya kenalan atau family diluar negeri boro-boro. Mungkin gak sih kita bisa ke luar negeri gratis dari tiket pesawat, akomodasi, konsumsi dan transportasinya? Jawabannya BISA, TAPI anda harus memenuhi kriteria ini:

[1] Ikut undian atau lomba yang hadiahnya jalan-jalan ke luar negeri. Hanya orang yang sangat beruntung aja bisa menang. Bayangkan, teman saya bisa jalan-jalan ke Swiss karena membeli produk, menulis data diri di secarik kertas formulir, memasukkannya ke kotak undian, dan bum, menang! Sulit dipercaya tapi ternyata beneran ada. Kalau ikutan lomba, ya harus usaha dulu sesuai syaratnya plus berdoa yang kenceng supaya menang.

[2] Kalau Anda merasa cantik dan seksi (meski bahasa Inggris kurang lancar), ikutlah lomba Miss/Putri Indonesia dan jadi juara pertama. Abis itu kan tandingnya di luar negeri. Berharap aja agar Anda tidak lagi dihujat pemerintah sendiri karena tampil berbikini.

[3] Anda jago menyanyi, menari, atau kesenian lainnya yang unik, dan ikut perkumpulan yang bener. Dengan demikian ada kemungkinan Anda bisa bertanding atau menggelar pertunjukan ke luar negeri, contohnya anggota koor atau marching band, penari atau pemusik tradisional. Kalau Anda anggota band yang ngetop banget, konsernya juga ke luar negeri lho, minimal ke Malaysia lah. Yang paling hebat sih Eddy Silitonga yang ditunjuk oleh Jero Wacik menjadi Duta Kebudayaan Indonesia 2010 yang keliling dunia untuk bernyanyi di restoran.
[4] Anda seorang atlet berprestasi. Liat aja tuh atlet bulu tangkis kita, sering bertanding ke luar negeri kan? Kalau Anda baru mau merintis jadi atlet dan ingin dapat kesempatan yang lebih besar, carilah olah raga yang lebih jarang pesaingnya, lalu berprestasi lah setinggi-tingginya.

[5] Anda pelajar yang superpintar sehingga dikirim ke luar negeri untuk tanding fisika dan matematika. Atau Anda cukup beruntung jadi mahasiswa yang bisa dibayarin ikut konferensi di luar negeri.

[6] Dari segi jenis pekerjaan, yang paling banyak jalan-jalan gratis tentu jadi Tour Guide atau Tour Leader. Awalnya sih Anda dikirim ke negara tetangga, tapi kalau jam terbang sudah tinggi baru ke negara-negara yang jauh sampe mereka sendiri bosan bolak-balik ke luar negeri. Biar dikata gratis, Anda harus kerja rodi ngurusin rombongan tur orang Indonesia yang gitu deh…! Kalau pilot, pramugari, kru kapal pesiar, apalagi yang sektor internasional, juga sampe bosan sendiri keliling dunia. Nggak kebayang jetlag-nya kayak apa tuh, mana tiap hari menghadapi penumpang-penumpang rese lagi.

[7] Kerja jadi sales asuransi atau MLM. Yang ini Anda harus jualan yang buanyak sehingga dapet bonus jalan-jalan ke luar negeri bersama rombongan. Ditambah bonus foto Anda dipajang di koran dengan pakaian yang aneh-aneh.

[8] Jadi wartawan dan tunggu undangan liputan ke luar negeri. Kalau baru memulai karir di media, ya sabar aja dulu sampe dikirim ke luar negeri. Media yang jumlah karyawannya banyak seperti koran harian kemungkinan dikirim ke luar negeri lebih kecil dibanding majalah, apalagi majalah wisata. Ada baiknya Anda jadi ahli di satu bidang, contohnya wartawan spesialis menulis tentang pesawat terbang atau telekomunikasi, maka undangan akan menumpuk di meja Anda. Wartawan/kameraman media elektronik juga bisa liputan ke luar negeri, terutama di bagian berita, wisata dan olah raga.

[9] Jadi blogger ngetop. Blogger saat ini sudah disejajarkan dengan wartawan dimana mereka juga diundang ke luar negeri karena kemampuannya memberikan pengaruh terhadap pembaca blog. Tapi blog Anda harus unik dan banyak dibaca, sehingga Anda dianggap ahli di bidangnya. Bukan cuma travel blog aja, tapi blog tentang fashion dan IT pun bisa.

[10] Bekerja di perusahaan swasta yang profit-nya tinggi dan punya jaringan multinasional. Contohnya perusahaan IT, minyak, telekomunikasi, FMCG, advertising agency, production house, dll. Mereka mengirim karyawannya untuk meeting, conference, training atau syuting di luar negeri. Malah ada yang outing kantornya ke luar negeri segala. Semakin tinggi jabatan tentu semakin besar kemungkinan dikirim ke luar negeri. Bisa jadi anak buahnya yang mati-matian bikin presentasi, tapi si bos yang berangkat ke luar negeri.

[11] Kalau jadi pegawai negeri, bisa jalan-jalan ke luar negeri pake Abidin (Atas Biaya Dinas), tapi itu tergantung dari Departemen, jabatan, atau faktor KKN-nya. Alasan utamanya apalagi kalau bukan “studi banding”. Puluhan pengurus PSSI dan anggota DPR aja bisa nobar ke Afsel lho! Ada juga sih ke luar negeri untuk pameran, meeting, training, atau dibayarin vendor/supplier karena proyeknya gol. Jadi Diplomat atau ajudan Dubes sih kemungkinannya lebih besar, apalagi jadi Presiden. Kalau jadi polisi, ya cari deh bagian yang jemput koruptor yang kabur ke luar negeri.

[12] Jadi TKI. Jangan pikir TKI itu kerjanya cuma jadi pembokat. Beberapa teman saya bisa kerja di luar negeri karena keprofesionalan di bidangnya, contohnya di bidang IT, hospitality industry, airlines, atau kerja di Badan Dunia. Kalau Anda nggak punya skill tinggi tapi rajin, jadilah “asisten rumah tangga” dan berdoa dapet bos yang bukan tukang siksa.

[13] Carilah beasiswa untuk belajar di luar negeri. Syarat umumnya harus paling pintar dan lebih miskin dibanding pesaing lain. Kalau malas sekolah lama, cari beasiswa fellowship atau workshop. Bagi dosen, PNS, LSM, dan berasal dari Indonesia Timur, kemungkinan mendapatkan beasiswa lebih besar.

[14] Kalau Anda tidak berpenghasilan sendiri tapi punya orang tua yang tajir ya mestilah diajak jalan-jalan ke luar negeri. Kalau orang tua Anda nggak tajir, ya carilah istri/suami yang tajir melintir. Kan asik tuh dibawa jalan-jalan ke luar negeri gratis bersama keluarga. Jadi pembokatnya majikan tajir bisa juga lho ikutan diajak ke luar negeri.

[15] Kalau ogah menikah dan mau nekat, jadi aja perempuan simpenan pria tajir berhidung belang atau jadi cowok brondong piaraan wanita sukses. Beberapa cewek yang saya kenal beneran bisa jalan-jalan ke luar negeri gratis. Semakin tajir maka jalan-jalannya semakin nikmat: nginep di hotel bintang lima, makan di restoran fine dining, dibelanjain barang-barang branded lagi. Asal siap deg-degan karena takut ketauan dan punya energi banyak untuk diembat ya silakan aja.

Bagaimana gan? Apakah anda memenuhi salah satu dari kriteria diatas? Tapi jika anda bukan salah satu dari di atas, maka berhentilah bermimpi jalan-jalan gratis ke luar negeri !!! Kenapa gak coba menyisihkan dana sedikit alias nabung buat foya-foya diluar negeri tahun depan mungkin or 2 tahun lagi hehehe..


Kelima belas cara diatas saya kutip dari blognya Trinity ;)

Minggu, 12 Desember 2010

Antara Facebook, Kawan Lama dan Kisah Lalu

Pagi ini saya bingung mau kemana, akhirnya saya ambil laptop pasang modem dan iseng-iseng browsing cari info mengenai kamera SLR. Seperti biasa saya buka Facebook, Yahoo mail dan search di mbah Google soal kamera SLR. Belum sempet browsing tau-tau muncul pop up message di facebook. Boy Hamka? Siapa ya ni orang? chit and chat akhirnya saya tahu kalo boy hamka itu Budi temen saya waktu SMP dulu. Tiba-tiba meluncur semua kenangan yang mengendap belasan tahun silam. Mulai dari 'The Killer Math Teacher' yang kalo gak bisa ngerjain soal maen langsung setrap, sampe guru seni rupa 'Bu Sihombing' yang super baik waktu SMP doeloe.

Tak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya Facebook atau jejaring sosial lainnya ternyata dapat menghubungkan kita kembali dengan kawan-kawan lama yang entah dimana keberadaannya, bukan hanya sekedar media untuk mencari jodoh atau jualan seperti yang marak saat ini.

'Kisah Klasik untuk Masa Depan'nya Sheila mengalun di Iradio diringi  hujan yang mengguyur Jakarta pagi ini membuat saya hanyut terbawa kenangan lama.

Kembali teringat saat pertama kali saya mengenakan baju Putih Merah, Putih Biru sampai dengan saat-saat kegokilan tingkat tinggi waktu SMA dan Kuliah. Sayangnya saya tak mampu untuk mengulang dan memutar kembali waktu yang telah berjalan, tapi saya beruntung bisa mengenal mereka dan merasakan warna warni hidup.

dan kamera SLR pun terabaikan untuk sementara waktu....