Selasa, 27 September 2011

Serunya Bon Odori di Jak Japan Fest Matsuri

Nyulik personil arak-arakan Mikoshi
Sore itu seorang rekan memposting tiket gratis Jak Japan Fest pada sebuah group, terang saja saya yang tergila-gila dengan hal-hal yang berbau Jepang langsung mengacungkan tangan tinggi-tinggi dan berharap tiket itu bisa jatuh ditangan saya. Rezeki memang tidak akan lari kemana, dengan akting memelas akhirnya kepastian tiket sudah ditangan dan saya hanya tinggal merasakan suasana Jepang nantinya.

Acara Jak Japan Festival Matsuri sendiri digelar di Jakarta tanggal 18-25 September 2011. Saya sendiri hanya menghadiri acara tersebut pada saat closing event-nya saja tanggal 25 September 2011. Menjelang magrib saya baru tiba di kawasan Monas karena siang tadi saya masih asyik menggowes si kumbang di Kota Tua. Ketika saya tiba di lokasi ternyata panggung sudah heboh dengan penampilan Nakamura Japan Dramatic Company. Performance yang menggunakan skill yang patut mendapat acungan jempol, energik, penuh estetik dan tentu saja fantastik hehehe. Selepas azan Magrib panggung kembali dibuat heboh dengan penampilan Jakarta Keionbo dan Galaxy ensemble," True Love"-nya Fumiya Fujii mengalun apik memanjakan indra pendengaran saya.


Nakamura Japan Dramatic Company
Jakarta Keionbu dan Galaxy Ensemble
Laparpun melanda...takoyaki dan sushi sepertiya seru juga untuk mengganjal perut. Menuju stand takoyaki dan ternyata keabisan, muterin stand makanan lagi dan akhirnya saya menemukan eemmhh saya lupa apa nama makanan ini. Bentuknya seperti martabak telur namun penyajiannya dililit pada sebuah sumpit, kemudian diberi saos pedas untuk menambah rasa. Puas menikmati makanan yang entah apa namanya itu tiba-tiba diujung stage yang lain, arak-arakan Mikoshi udah keliatan rusuh...wahhh, ini perlu diintip :p
Gaya di stand makanan
Inilah cara Takoyaki dibuat
Sushi
Mikoshi Parade
Mikoshi parade part II
Mikoshi parade part III
Anggi, Delima, Ani dan Mbak Novi
Akhirnya acara Jak Japan Festival usai dan akan ditutup dengan Bon-Odori. Saya pun tak mau melewatkan acara ini. Kami diminta membuat lingkaran dan mengitari sebuah panggung yang sudah dilengkapi dengan sebuah bedug besar yang nantinya akan ditabuh dan dikelilingi para penari yang akan memperagakan tarian untuk tiap-tiap lagu. Musik dimulai dan kami mulai menari mengitari panggung dengan gerakan-gerakan yang dinamis dan teriakan teriakan penuh suka cita. Seru dan yang pasti ber Bon Odori malam malam begini baik untuk anda yang ingin membakar sedikit berkalori :p


Stage for Bon Odori
Siap-siap bergoyang bersama dalam Bon Odori
Hari sudah beranjak malam, saatnya saya bergegas pulang dengan masih mendendangkan Kokomotomo sambil sesekali mengingat serunya ber-Bon Odori ria. Saya sudah mencoba dan merasakan serunya Bon Odori, bagaimana dengan Anda?

Kamis, 01 September 2011

Mengetuk Pintu Maaf di Syawal Ini...


Belum puas rasanya saya bercengkrama dengan Ramadhan kali ini, namun sang Syawal sudah hadir dengan kesederhanaannya. Setumpuk harapan yang saya panjatkan kala itu menjadi sebuah momentum besar untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Harapan terbesar adalah untuk kembali menjadi fitrah...Yups, harapan itu yang menguatkan saya untuk tidak mengotori lembaran putih yang susah payah saya buat dengan coretan-coretan yang dapat memudarkan warnanya.

Sebuah sms masuk ke inbox handphone saya, 

Dari air kita belajar ketenangan
Dari batu kita belajat ketegaran
Dari tanah kita belajar kehidupan
Dari kupu-kupu kita belajat merubah diri
Dari padi kita belajar rendah hati
Dan dari Idul Fitri kita belajar memaafkan.

Dengan segala kerendahan hati mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya

Minal Aidzin Walfaiidzin...Mohon Maaf Lahir dan Batin