Ke Jogja rasanya tak lengkap bila kita tak mencicipi kulinernya. Terus, apa donk yang perlu diicip?. Gudeg? itumah biasa, atau angkringan? itu juga udah lumrah. Bagaimana dengan bakmi godhog? Sesekali cobalah arahkan kendaraan anda ke dusun Code, tiga kilometer arah timur kota Bantul Yogyakarta, atau kurang lebih 15 kilometer arah selatan kota Jogja dan spanduk bakmi godhog Mbah Mo akan menyambut kita dengan sahajanya.
Warung Mbah Mo baru dibuka pukul 5 sore hingga pukul 10 malam. Lalu yang menjadi pertanyaannya, siapa yang mau beli bakmi jauh-jauh keluar kota gitu?. Jangan salah om, tante, dhek, mas, mbak...yang datang kesini banyak loh, ada yang dari Solo, Magelang bahkan Jakarta. Sebagai contoh, waktu saya kesana saya bertemu dengan artis, yups...Nathalie sarah cuuuy hahahahaha. Jadi jangan heran bila ditengah suasana pedesaan, kendaraan roda empat terlihat hilir mudik selepas maghrib di desa itu. Sempat heran juga bagaimana bakmi ini bisa dikenal masyarakat mengingat lokasi dan tempatnya yang memang benar-benar "kampung".
Menurut Pak Sapto, rekan kerja saya yang bertugas di Jogja, tidak ada promosi mengenai keberadaan bakmi super ini. Hanya berbekal omongan pecinta kuliner dari mulut ke mulut saja namun mempunyai pasar yang luar biasa. Warung Mbah Mo sendiri tidak membuka cabang, dan kondisi warungnya masih seperti dulu. Disini pelanggan dibuat merasa benar-benar nyaman dengan suasana "ndeso"nya. Tapi harus sabar yah, soalnya yang ngantri banyak euy....pasti kita kena waiting list hahahaha.
Saya memang tak pandai menjelaskan rasa bakmi ini, yang pasti ketika bakmi godhog ini meluncur ke mulut saya, rasa nikmat menyebar keseluruh indra pengecap saya. Kuah mie yang kental berpadu dengan lauk yang menyatu dengan mie. Suwiran ayam, telor dan sayuran memang seperti mie godhog kebanyakan tapi mie godhog yang ini beda 'man'. Pokoknya kudu dicoba deh, garansi toko uang kembali bila ga puas hahahaha. Kidding...tapi recommended kok untuk makanan yang satu ini. Oiya, teh jahe bisa jadi pilihan minuman yang tepat untuk teman bakmi loh. So, kesimpulannya...gak afdol rasanya bila ke Jogja ga icipin makanan yang satu ini :D
