"When you try your best but you don't succeed...When you get what you want but not what you need..When you feel so tired but you can't sleep...Stuck in reverse..", penggalan lagu Fix You-nya Coldplay mengalun di indra pendengar saya. Mendadak saya menggalau, entahlah...karena lirik lagu atau situasi yang "tepat" yang membuat saya sedikit agak lebay, memalukan memang tapi itulah yang terjadi. Toh menurut saya hal tersebut lumrah dan manusiawi ketika saya terjebak pada situasi "itu" dan bukanlah hal yang salah ketika saya membiarkan apa yang ada dipikiran saya mengalir keluar begitu saja.
Banyak hal yang bisa saya dapatkan ketika saya berbincang dengan sahabat-sahabat baru dengan latar belakang berbeda. Obrolan-obrolan panjang itu seakan membuka pandangan picik saya selama ini akan sesuatu yang "benar" dan yang "salah". Kisah bagaimana seorang sahabat merelakan dan mengubur dalam-dalam kesempatan untuk berkarir di luar negeri karena orang tua yang sakit keras, kisah sahabat lainnya yang harus bersandiwara pada keluarganya untuk menutupi identitas ke'gay'annya atau kisah lain yang biasanya saya lihat melalui sinetron-sinetron di televisi. Ini nyata dan apakah mereka gagal? Saya rasa tidak. Saya memang terlalu naif untuk mengambil kesimpulan dari pemikiran saya yang belum tentu benar. Mendengarkan sebenarnya bukanlah hal yang sulit, hanya membuat telinga bekerja lebih ekstra, memahami lebih dan berimajinasi. Dengan mendengarkan saya mendapatkan informasi lebih mengenai manusia sebenarnya
Sebungkus rokok dan secangkir coklat hangat menemani saya berfikir tentang ketidakpekaan saya terhadap passion yang se'harus'nya saya jalani dan tentang keberhasilan-keberhasilan yang tidak pernah saya sadari sebelumnya. Saya adalah manusia berhasil, buktinya? Saya adalah buah dari sel sperma dan ovum terbaik dengan wujud saya sekarang, saya berhasil menyelesaikan pendidikan sekolah dasar saya sedang diluar sana ada ratusan bahkan ribuan anak tak mampu mengecap bangku sekolah, saya pun berhasil membeli sepeda motor dengan uang saya sendiri walaupun dengan cicilan 36 kali. Bukankah itu suatu keberhasilan?
Thanks to : Oentoeng & Byan yang cukup menginspirasi tulisan ini. Sukses terus untuk kalian...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar