Sabtu, 16 Februari 2013

Kopi dan Cerita Singkat di Pagi itu...

Secangkir kopi ternyata tak mampu membuat kantuk saya menghilang, seharian ini mood saya memang sedang kacau-kacaunya.  Mungkin karena rasa jenuh yang mulai menggerogoti semangat saya, homesick, ditambah lagi berita soal mutasinya tetangga kost saya, Azmi ke Jakarta. Selama di Balikpapan, saya memang belum mempunyai teman segokil Azmi. Dengan cerita-cerita kehedonannya dimasa lalu, soal keluarga,  kerjaan, sampe kisah cinta, Azmi adalah sosok menarik untuk bertukar informasi mengenai topik apapun.

Pernah denger lagunya Dewa yang judulnya Kosong?, salah satu liriknya bilang begini, "Di dalam keramaian aku masih merasa sepi". Gila yah, padahal rame tapi kok bisa merasa sepi? It must be wrong, pasti ada yang konslet dan naasnya kondisi seperti itu sedang menimpa saya sekarang...ngerasa kosong dan berujung galau. Hidup itu memang membingungkan yah? *ngacak-ngacak sampah.

Seorang sahabat pernah bilang gini, entah ini dari kata-kata cerdasnya ato nyontek, "Indahnya hidup bukanlah karena banyak orang yang mengenal kita, tapi seberapa banyak orang yang bahagia karena mengenal kita", dan semoga orang diluar sana bisa bahagia karena mengenal saya...Amin. Akhirnya jadi kepikiran soal syukur, kurang bersyukurkah saya?

Syukur...sebuah kata yang sering kita dengar, dan banyak orang menginterpretasikan syukur dengan caranya sendiri. Menurut kamus bahasa Indonesia, syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah. Umumnya sih begini, orang akan mengungkapkan rasa syukurnya ketika mereka diberikan kemudahan ditengah kesulitan yang dialami, mereka akan menganggap kemudahan dan kebahagian adalah sebuah berkah diberikan oleh sang pencipta, lalu...bagaimana ketika kita diberikan berbagai kesulitan dalam hidup? Akankah kita masih bisa mengucapkan syukur?

Dari informasi yang pernah saya terima, otak akan lebih cepat merekam kata-kata negatif, jadi ketika kita berfikir bahwa hari ini akan penuh dengan kesulitan, otak akan segera merekamnya dan kemungkinan yang terjadi adalah hari ini hanyalah kesulitan itu sendiri. Begitupun ketika kita menjalani kehidupan hari ini, esok dan nanti, dengan syukur, yang akan terjadi adalah kenyamanan. Perlu proses memang, tapi sepertinya akan terasa terlambat jika saya tidak memulainya saat ini, detik ini juga, untuk menikmati sesuatu yang dinamakan 'kenyamanan hidup'.

Kembali nyruput kopi yang mulai mendingin dan berdoa untuk kesuksesan kita semua...Aamin.

2 komentar: